Bunga Edelweiss Simbol Cinta Abadi


i
Oleh:
PAULUS LONDO
Ungkapkan
cinta dengan sekuntum bunga. Mawar merah pertanda cinta membara, mawar
putih tanda cinta yang tulus, dan buna edelweis adalah tanda cinta abadi. Tapi,
kendati cinta rasa cinta hangat membara, seorang pecinta alam tetap
pantang memetik edelweis. Sebab, bertentangan dengan filosofi pecinta
alam sejati, “pantang meninggalkan sesuai selain jejak kaki, pantang
membawa sesuatu selain kenangan,”
Kata “edelweiss” berasal dari bahasa Jerman, “edel” berarti, suci, mulia, dan “weiss” berarti
putih. Pohon berbunga indah ini termasuk tumbuhan endemik zona
alpina/montana. Ia tumbuh di berbagai kawasan pegunungan pada ketinggian
tertentu. Tegakannya rata-rata tak melebihi 1 meter, tapi bisa juga
mencapai 8 meter. Ada beragam jenis edelweiss. Namun yang populer di
Indonesia adalah Edelweis jawa (Javanese edelweiss).
Kembang
edelweiss itu unik. Bentuknya kecil-kecil, cantik dan tak pernah layu,
sehingga dipandang sebagai simbol cinta abadi. Edelweiss merupakan
family dari bunga matahari (sunflower). Kata edelweiss berasal dari
bahasa Jerman “edel” yang berarti mulia, dan “weiss” yang berarti putih
Di
Eropa, juga terdapat juga sejenis edelwiss dengan nama ilmiah,
“Leontopodium alpinum” yang berarti Cakar Singa. (bahasa Yunani:
Leon=Singa; Podion= Kaki). Edelweis eropa (Leontopodium
alpinum) yang banyak ditemui di Pegunungan Alpen memiliki daun dan
bunganya yang tertutup bulu bulu halus berwarna putih. Setiap kuntum
dapat terdiri dari lima mahkota bunga berwarna kuning selebar 5mm
dikelilingi kelopak yang membentuk bintang. Biasanya akan mekar setiap
tahun antara Juli hingga September.
Edelweiss
jawa atau Javanese edelweiss (Anaphalis javanica) adalah tumbuhan
endemik dan terdapat di berbagai pegunungan tinggi di Indonesia. Saat
ini tumbuhan tersebut masuk kategori sebagai tumbuhan langka dan masuk
dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources disingkat IUCN dengan status Kritis.
Di Indonesia
Di
Indonesia, edelweiss sebenarnya pernah ada di berbagai pegunungan.
Namun, sebagian telah punah karena ulah manusia. Saat ini Edelweiis
masih bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, yang memang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir
tumbuhan ini. Sedangkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,
tumbuhan ini dinyatakan punah.
Menurut
beberapa pendaki gunung, tanaman ini juga masih dapat ditemukan di
Gunung Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat. Sedangkan di Sumatera bunga
Edelweiss Jawa konon pernah ada di puncak Gunung Sinabung (Sumatera
Utara) dan puncak Gunung Merapi (Sumatera Barat), tapi kini sudah jarang
ditemukan.
Punahnya tanaman ini jelas karena ulah manusia. Sebab konon. batang
dan bunganya memiliki khasiat tertentu. Tanaman ini banyak dicari orang
karena dianggap bernilai spiritual, atau sekedar dijadikan
kenang-kenangan. Namun sebenarnya, semua orang pun dapat ikut
melestarikan tanaman ini, sebab batang edelweiss (stek) dapat ditumbuh
asal ditanam dengan baik. (LS2LP)